“Kita minum dulu ke sini, ya..?”, ajakku untuk mampir di tempat minum susu segar yang biasa ditongkrongi anak-anak muda. Bokeb Lepas dari kemacetan kembali Sari memainkan lidahnya di leher penisku. Penisku masih kubiarkan terbuka berdiri tegak. Kanan kembali ke Setia Budi. “Iyyaa.., sini..”, kuraih tangannya menuju ke penisku. Peristiwa semalam tak mengubah prilakunya. Aku kembali menuju Bandung. Entah kenapa Sari mau saja kuganggu. Kalau bawa orang lain bisa terbongkar belangku oleh kawan kantor. Mendingan minum susu Sari aja..”. Lepas dari kemacetan tiba-tiba Sari memberi tawaran yang nikmat. “Sampai di mana nih?”, tanyanya terengah. Dia rupanya sudah tidak bekerja di toko koperasi itu lagi, sekarang kerja di Bagian Administrasi di sebuah Guest House. Tanganku menyusup ke balik CD-nya. Macam-macam alasannya. “Gila..! Diapun mengulum sambil was-was.
