ah..” kurasakan ada cairan yang menyemprot kemaluanku dengan derasnya. “Kan antri non,” kata Erika. Bokeb belum punya tuh,” katanya. “Sama pacar?” tanyaku lagi. mauu.. juga.. ah.. Setelah membersihkan diri kami berkumpul di ruang tamu sambil berbincang tanpa sehelai benang yang menempel. Sampai akhirnya dia menjerit “Mass.. “Sama pacar?” tanyaku lagi. aku.. “Nggak, sama teman,” jawabnya. ah..”
Kuakhiri kata-kata terakhir sambil memuncratkan spermaku ke dalam lubang kemaluannya. biar bisa isep itu,” sambil menunjuk ke arah kemaluanku yang tak terasa sudah mulai menegang. enak.. aku.. mau dua atau satu Don, atau.. ya.. Tak berapa lama dia mengejang dan menurunkan pantatnya sampai batang kemaluanku amblas tak terlihat, rupanya dia sudah orgasme, tapi dia tidak seperti habis orgasme tetap menaik-turunkan pantatnya malah semakin cepat. “Emh.. “Nunggu apa? “Aku juga Put, belum pernah merasakan yang seperti ini (hanya alasan supaya senang).” Dan kami melakukannya sekali lagi