Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Bokepindo Tetapi aku tidak melakukannya. Tiba-tiba Dini memelukku sekuat-kuatnya. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat.Dini memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Kulihat isteriku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Agus.Kemudian kudekati Dini yang kini tinggal hanya mengenakan celana dalam. Aku dan isteriku biasa memanggil mereka Mas Agus dan Mbak Dini. Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Dini mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Tetapi aku tidak melakukannya. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Kutatapi seluruh bagian tubuh Dini yang memang betul-betul sempurna. Resty langsung memegang kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu.
