Tak berapa lama kemudian, alunan instrumental Oriega mengalun. Kuangkat tubuhku ke atasnya, dengan sebelah kaki menopang di sofa, dan sebelah lagi menopang di lantai. Bokep hot Ia menuntun tanganku hingga melingkar di pinggangnya, lalu kedua lengannya sendiri memeluk leherku. “Berdiri,” ia berbisik di telingaku. Indra Lesmana? Sudah sering kudengar tentang hal ini dari canda teman-temanku. Ia tersenyum menatapku, lalu jemarinya bergerak menuju kancing-kancing bajunya. Ketika kuhampiri, ia tersenyum padaku. Kenikmatan yang luar biasa, saat ia memainkan jemarinya di sana. Kurasa gerakan sofa saat ia duduk di sebelah kananku. Ia memandangku dengan bibir setengah terbuka. “Ahkkk,” ia mendesah. Masih kudengar ia tertawa di belakangku. Kurasakan jemari tangannya yang lain meraih tanganku. Aku terkejut saat melihat ada air mata di situ. “Kamu mau mengantarku pulang sekarang?” Dua puluh menit kemudian kami sudah dalam perjalanan.
