aduh.. Bokep india Tidak kuperdulikan pekik kesakitan dan meminta agar berhenti yang dilontarkan Ivone.Kuremas pundaknya dan kujadikan penopang untuk menarik pantatnya ke arahku, sementara pantatku maju menyodokkan penisku lebih dalam ke lubang anusnya. Ini kemauan kita berdua tidak ada paksaan dan itung-itung aku amal. Sesampainya di kamar Hotel ‘GS’ di jalan Setiabudi, Ivone langsung duduk di kasur, sedangkan aku langsung menyalakan TV dan masih berpikir.“Apa ini mimpi, aku di kamar hotel bareng Ivone dan berencana melakukan sesuatu. iya sampe jam 17.00 nanti.” katanya.Langsung aku berpikir, gila.. Merdeka. Diik, sakit. Sore ini pulang kantor..” langsung aku berbicara tanpa basa-basi.“Mh.. Ivone, sekretaris Kadiv, tinggi 166 cm. Tapi ada syaratnya..,” jawabnya.“Apa dong syaratnya..?” tanyaku penasaran.“Gampang saja.., aku ingin punya anak, aku ingin kamu membantu aku agar aku hamil..!”“Oke deh.. he..”“Dasar..!” Ivone mencubit pinggangku.Kemudian kami sama-sama mengatur napas dan menghimpun kembali tenaga yang cukup terkuras.