Aku meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Bokeb Aku bergegas naik angkot yang melintas. Lalu dekocok-kocok sebentar. “ Halo..! Eh bisa juga wanita setengah baya ini ramah kepadaku.Lalu dia membersihkan selangkanganku sebelah kiri, ke pangkal selangkangan.Ketika Kejantananku berdenyut-denyut, Sengaja kuperlihatkan agar dia dapat melihatnya. Tidak lama wanita itu mengetuk langit-langit angkot. Keberuntungankah? ” ujarnya. Aku langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomor-nomornya. Aku mengurungkan niatku. ” ujarnya. Aku perhatikan dia sejak bangkit hingga turun. Lama sekali dia memijati pangkal selangkanganku. “ Mbak Fera, telepon. Wanita muda itu sudah keluar sejak melempar celana pijit. Duduk di tepi dipan. “ Yang.., cepat-cepat berkemas. Sebenarnya aku belum pernah bicara di angkot dengan seorang wanita, apalagi separuh baya lagi. Tapi tidak apa-apa toh tipuan ini membimbingku ke alam lain.
