Tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk menyandarkan kepalaku ke dashboard sehingga bisa mengintip sesuatu diantara kedua paha mulus ciecie ini..Dia tersenyum, “Namamu siapa sih, Say?”
“A Bee.”
Dia tersenyum, “Nama yang bagus.”
Lalu dia menoleh menatapku sebentar, “Kamu belum pernah liat cewek telanjang ya, Say?”
Aku menggeleng pelan.“Pengen tau, ya?” dia tersenyum, “Pasti pernah nyoba ngintipin ciecie-mu ya?”
Kali ini aku mengangguk pelan. siapa dulu yang jualan” katanya tersenyum sambil menepuk dada.Dan saat itulah aku mulai memperhatikan baju kausnya ketatnya yang menonjolkan buah dadanya yang lumayan besar.. Bokep china aku udah ngga tahan nii.. Apalagi kalo di lokasi pabrik Papa di Semarang atau konveksi Mama di Tangerang.. aku kasi Ciecie tiga ratus deh..” aku merengek.. untung dia ngomongnya ngga kenceng. Badanku rasanya pelan-pelan terbakar oleh perasaan geli-geli yang menjalar yang dingin..Lalu ia semakin mempercepat gerakannya.