Setelah beberapa lama, dengan halus kubelai tangan Pak Marsan dan kulepaskan cengkeramannya dari kepalaku. Bahkan suamiku pun kerap kali memberinya beberapa bungkus rokok Gudang Garam kesukaannya. Bokep “Sebentar Pak, saya ambil minuman dulu,” kataku sambil bangkit dan berjalan masuk. Tubuhku serasa melayang. “Yach.. Lalu tanpa rasa jijik sedikitpun lidahnya menyelusup ke dalam lubang anusku dan jilat sana jilat sini. serr.. Semuanya pasti bisa ditangani…. Sebut saja namanya Pak Marsan, satpam yang kerap mengawalku dengan sepeda motor bututnya yang mengiringi mobilku dari belakang hingga ke depan halaman rumahku untuk memastikan aku aman sampai ke rumah. Makanya tadi kurasakan betapa sempitnya liang vaginaku menjepit benda itu!! Agak ragu-ragu ia melangkah masuk hingga aku berjalan di depannya sebagai pemandu jalan. Bisa-bisa masuk angin nanti!”
“Ke kamar tidur depan aja, Pak…”
Aku tahu tak mungkin aku menolak keinginan Pak Marsan!
