“tante tutik?”
“rian?”
“benar ini tante?”
“kamu … ka … kamu rian?”
lama kami terdiam berdua selama satu menit kami tertegun, terhentak hati ini rasanya gak karuan bercampur pikiran yang kacau, tak terbayang kemana, apa, dan bagaimana selanjutnya harus bergerak, tubuh ini rasanya bingung, namun si pinoy masih saja berkedut, entah apa yang terjadi dipikiranku dan tanteku membuat pinoyku benar-benar tegak berdiri perlahan. XNXX bokep serentak membuat tubuhku lemas …. tangan tante tutik yang semula menyentuh tubuhku, ternyata kedua tangan itu telah menutupi wajahnya dengan isakan tangis yang menderu, “ya Tuhan … apa yang harus kulakukan”“jangan menangis lagi, lanjutkan tugas tante, dan aku berjanji tidak akan berbicara kepada siapapun, karena ini adalah rahasia kita berdua”kemudian aku membangunkan tubuh ini mendekati tangan tante yang menutupi wajhnya, pelan kubuka kedua tangan itu, tanpa kusadari pinoyku masih menggeliat keras dihadapan tanteku, aku tak berpikir harus menyetubuhi tante malam