Dengan penuh semangat aku meneteskan cairan perangsang yang kubeli beberapa waktu lalu ke dalam teh Mbak Ery. Kemudian kulihat ia mengusap-usap bagian meki dan sekitarnya dengan tangan. Bokeb “Baru mbak, antar makanan buatan Rina”, jawabku sambil melihat dengan jelas buah dada besarnya yang no-bra itu. Dia pun tertawa lepas. “Gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini. “Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style. Nikmatnya luar biasaaaa…. Aku seperti diberi berkah pagi itu, Mbak Ery benar2x seperti terangsang hebat. Mbak Ery, begitu aku memanggilnya, sudah menikah dengan dua anak. Dan satu hal yang membuatku semangat adalah fakta bahwa suami Mbak Ery sedang tidak ada di rumah. Aku berharap wanita itu akan dipenuhi birahi sehingga tidak menolak untuk aku sentuh.
