Sementara Pak Zaim tampak santai, memakai kaos berlengan dan celana panjang biasa. Tiba-tiba Pak Zaim dengan cepat melepas kacamataku dan menaruhnya di meja sebelah. Bokep jepang Kuberanikan berbisik lemah,
“Bapak kok belum keluar?” Sambil tertawa-tawa, Pak Zaim menjawab,“Kan sudah Bapak bilang nggak mungkin tak keluarin di memek kamu. Pandangan penuh nafsu Pak Zaim di wajahku kubalas dengan reaksi serupa. Punya Bapak besar sekali.Saya agak takut,” kataku saat itu.“Ha ha ha ha.. Kalo sampai kamu menjerit atau berontak terlalu keras, maka Bapak jamin kamu tidak akan lulus, ok?” tambahnya lagi.Saat itu aku sungguh-sungguh tidak tahu harus berbuat apa karena belum pernah menghadapi situasi seperti ini dalam hidupku. Tubuhku hanya tertutupi BH dan celana dalam saja, buah dadaku yang berukuran 38C terlihat sangat menonjol. Aku betul-betul ingin membalas semua kenikmatan yang sebelumnya diberikan Pak Zaim terhadapku, tidak peduli lagi status dan perbedaan usia kami.