Santipun membalas bergairah. Tanpa basa-basi lagi, aku cium bibirnya yang indah itu. XNXX Sesampainya di hotel tampak para undangan sebagian besar membawa pasangannya masing-masing. “Hm.. Santipun kemudian tak sabar dan membuka kancing kemeja batikku. Dia datang bersama tunangannya. Janji ya” Santi tampak gembira mendengarnya. Kasihan sekali pikirku. Santi mau ke toilet.. “Oh.. “Oh.. “Ah.. Terlebih ketika kemaluanku keluar dari mulutnya, tanpa menggunakan tangannya dan hanya menggerakkan kepalanya mengikuti gerak kemaluanku, Santi mengulumnya kembali. Tampak dari tatapan matanya yang haus akan kehangatan laki-laki tulen seperti aku ini. Nanti kalau ketahuan suamiku bisa gawat” jawabnya perlahan sambil tersenyum. Tangankupun sibuk meremas-remas buah dadanya yang bergoyang menggemaskan. Oh.. Bapak memang jantan..” desahnya “Ayo Pak.. Kutarik Santi ke dalam dan kututup pintunya. Sering latihan?” tanyaku. Tak lama Santi datang bersama Pak Arief suaminya. Tentu saja akupun diundang, dan malam itu akupun meluncur menuju tempat