Cinta membalas senyuman itu. “Gak apa-apa kok Om”, sahut Cinta. Bokep barat Tatapan nanar ke arah kedua pahanya. “Nah kalo gitu ntar Om bantu juga deh nyariin beasiswa”. Insting kewanitaannya langsung bereaksi kalau ini bukanlah sekedar telepon menanyakan kabar. Cinta tersentak. Laki-laki itu terlihat semakin tegang ketika Cinta berjalan menuju ke arahnya dan melempar senyuman. Rambutnya yang mulai jarang dan sedikit memutih, menunjukkan kalau ia adalah sosok yang intelektual. Hal ini dikarenakan, nomor ponsel ini hanya ia gunakan untuk menerima booking-an. Oh tentu tidak.Cinta bukanlah tergolong gadis yang berasal dari keluarga berkekurangan secara ekonomi. Sengaja Cinta berbicara cukup lama dengan sales penjaga counter-counter yang dimasukinya. “Udah lama nunggu? “Gak apa-apa”. “Sekarang ini Om adalah pelanggan kamu dan kamu sepenuhnya berhak menentukan apakah menerima atau menolak tawaran Om”.
