Kartun Dewasa Erotis

Setelah sampai di teras rumahnya kulihat kakiku, ternya yg kunjak tadi adalah sesuatu yg kurang enak untuk disebutkan, sampai-sampai sepatuku sebelah kiri hampir setengahnya kena.“Aduh Pak nendi, gimana dong itu kakinya.”
“Gag apa-apa, nanti aqu cuci kalo udah nyampe rumah.”
“Dicuci disini aja pak, nanti gag enak sepanjang jalan kecium baunya.”
“Ya udah, kalo begitu aqu ikut ke toilet.”Setelah membersihkan kaki aqu dipersilahkan duduk di ruang tamunya, dan ternyata disana sudah menunggu segelas kopi hangat. Bokep Dua puluh menit lamanya kulaqukan itu dan akhirnya keluar suara dari mulutnya.“Udah dulu pak, aqu gag tahan pengen pipis.”
“Jangan ditahan, biarkan aja lepas.”
“Aduh pak, gag tahan, Silvi mau pipis .. dia belum pernah merasakan orgasme.“Mau ke kamar mandi pak?”Tiba-tiba suara itu menyadarkanku dari lamunan ..“Oh ya, sebelah mana kamar mandinya?”
“Sebelah sini pak”, sahutnya sambil menunjukkan jalan menuju kamar mandi.Dia kembali ke ruang tamu sementara aqu mencuci bagian

Kartun Dewasa Erotis