Tapi ternyata tidak. “Lebih indah kalau kita berdua bisa ke puncak.”
“Mas, kita engga usah bahas ini lagi, OK?”
“Okay, okay.” Kupeluk tubuhnya. Bokep barat Apa boleh buat, memang hanya itu yang diizinkan. “Alia!” seruku sebelum akhirnya tersadar dari bengong, membuang handuk dan mendekatinya. “Di paha ada ini..” katanya kemudian. Aku bangkit dan menyingkap roknya. “Tenang Yang, nanti gue anter.”
Sesuai permintaannya, Alia kuturunkan di dekat Mess penginapannya. Walaupun begitu, tampilan segar dan wangi tubuhnya membuatku tak sabaran untuk cepat-cepat mandi kilat. “Mana celana gue,” tagihnya. Kubuang handuk yang menutupi tubuhku dan aku mendekat. “Gue ada rencana kuliah lapangan ke situ.”
Nah! Aku kembali ke hotel meneruskan tidur.———-Begitulah. Aku yakin, dia bukannya tak tahu apa keinginanku saat ini, ingin menyetubuhinya. “Tulis laporan. Keringat kami lebih banyak keluar, mungkin karena main di siang hari walaupun AC kamar cukup dingin. Inilah saat yang kutunggu-tunggu.