S. Tapi saya bekerja di Jakarta, sebuah harian yang berbahasa Mandarin. Bokep stw sama sekali tidak canggung karena kami memang sering phone sex dan saling kirim foto telanjang masing-masing. Akupun berhenti mengekploitasi memeknya. Sayapun hanya tertawa kecil. Untungnya lagi, mami saya juga seorang ketururan China, bahkan malah boleh disebut Totok karena lahir di Negeri Tirai Bambu tersebut, jadi tidaklah sulit bagi saya untuk bergaul dengan warga keturunan China.Chatting memang sudah menjadi kebiasaan saya sejak kuliah, kala itu masih ngetopnya MIRC, tapi begitu Yahoo ada messenger-nya, semuanya beralih. melenguh pelan, “Sayang, terus, terus jilatin, gigit itilnya sayang”, kata S. pulang dari Blok M. yang menjadi stripteaser tersebut dengan minum beberapa sampanye dan beberapa JD dan Chevas.Karena sudah mulai capek akhirnya saya usul untuk pulang ke hotel, kami berempat pulang. pun langsung membuka bajunya dan tanpa canggung dia memperlihatkan payudaranya yang masih kencang
