“Ahh.. Bokep india pikirku saat itu. “Ahkk..”
Tanganku mencengkeram pahanya, berusaha menahan spermaku yang hampir keluar. “Ssshh.. what a night.Kukendarai mobilku menembus gelap malam. Aku menjadi bingung, keringatku keluar dari dahi dan sekujur tubuhku. Kuteruskan membuka celana pendeknya, membiarkan pahanya terlihat jelas. Memencet keluar dua butir terakhir, mengunyahnya sambil menenggak seteguk cairan dari botol di hadapanku. Waktu itu aku sedang sendiri. Kubuka retsleting celanaku, mengeluarkan batang kemaluanku, menggoyang-goyangnya sejenak dalam genggamanku sampai menegang. Kukulum lagi bibirnya, sekarang tanganku mengangkat bagian bawah bajunya. Dan mengomeliku karena tidak pernah menghubungiku lagi sejak perpisahanku dengan Enni. nyari tempat yuk,” kataku. Raayy!” seru gadis itu tak kalah sengit. “Ah.. Kukulum lagi bibirnya, sekarang tanganku mengangkat bagian bawah bajunya. “Iya deh, jangan pulang malam-malam okay.”
“Yop.”Kuletakkan gagang telpon ketempatnya semula, mengambil celanaku dan berpakaian. mm..” kudengar Nia mengeluh dan kulihat matanya terpejam, meninggalkan garis kepasrahan saat kugenggam susu-nya
