“Emhh..pantat ibu indahh…” kudengar Pak Marsan menggumam mengagumi keindahan pantatku. Bokeb Mataku membeliak menahan nikmat yang amat sangat. Benar-benar lemas aku dibuat oleh Pak Marsan. Sedangkan aku memberikannya secara gratis kepada Pak Marsan! “Ouch… shh…terushhh.. Beberapa saat kemudian aku merasakan benda itu mengosek-osek belahan kemaluanku yang sudah basah dan licin. Handuknya ada di dalam.”
Aku mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Pak Marsan yang berceceran di lantai. Tubuhku semakin merinding dan kurasakan seluruh bulu romaku berdiri saat jilatan lidah Pak Marsan yang panas menerpa tulang belakangku. Gila.. Batang kemaluan Pak Marsan kurasakan mulai mengkerut dalam jepitan liang kemaluanku. Handuknya ada di dalam.”
Aku mengambil kain pel dan membersihkan cairan sisa-sisa persenggamaanku dengan Pak Marsan yang berceceran di lantai.