Akhirnya aku mengangguk dan meraih pundaknya.”Yuk..abang temani k bawah”. Tapi kamu isap dulu tititku seperti yg kemaren itu. Video Bokep Kami pun ngumpul di lantai 2 sambil bercengkrama, ada jg yg asyik main PS. Bulu2 jembut nya yg masih sangat jarang dan halus. Aku mulai rebahan karena sebetulnya mataku juga sudah mulai ngantuk. “Bukan begitu syang..aku cm gak mau ambil perawan kamu dan nantinya kamu belum tentu jodohku..aku sih mau banget kalau kamu itu jadi istriku..tp aku takut kamu nanti menyesal dikemudian hari seandainya kita gak jodoh sayang..”. Suara ayu yg serak berbisik k padaku sambil menunjuk k celana basketku. Panjang juga kelentit kamu yu..gumam hatiku melihat pemandangan di depan mataku.
