Aku terkejut saat melihat ada air mata di situ. Kikuk, kuraih tangan kanannya dengan jemariku. Bokep jepang Kuraih batang kemaluanku dan menariknya keluar, persis seperti yang sering kusaksikan di film-film blue. Hanya sebuah nama, yang dimiliki berjuta-juta orang. Kudekatkan kepalaku. Aku sudah tidak perjaka. Ia hanya balas menatapku dengan alis terangkat seolah mengulangi pertanyaan yang baru diajukannya. “Hey !” seruku. Aku hendak menarik tubuhku saat ia meraih lenganku. Aku merasa malu sendiri. “Suasana yang tak menyenangkan, kurasa,” ucapnya. “Aku..,” desahku lagi. Katanya, “Mungkin. “Hey, jangan cemberut begitu. Aku sudah tidak perjaka. Akhirnya aku menawarkan untuk mengantarnya pulang. Tak berapa lama kemudian, alunan instrumental Oriega mengalun. Masih kudengar ia tertawa di belakangku. Saat kutarik kepalaku sedikit ke belakang, ia tertawa. Nafsuku sudah meledak-ledak. Aku tak bermaksud membuatmu tersinggung.”
Ia menatapku.
