Mungkin memang aku yang beranggapan salah..“Kok belum tidur?” Tiba-tiba saja kudengar suara Mas Agus di sampingku mengagetkanku. “Iya!” teriakku sambil memakai pakaian yang dari tadi menunggu untuk kukenakan.Saat malam sambil menonton televisi di ruang keluarga, paman menghampiri dan menaikkanku dalam pangkuannya.“Kok nggak belajar?” tanyanya memulai percakapan. Bokep indonesia Gua ngga setuju!” serunya dengan nada marah. terus ‘Ndra!” ucapnya lembut. Udara dingin dari AC di ruangan tersebut membuat aku sulit untuk berkonsentrasi sehingga aku kembali kalah pada game keenam, membuat mereka langsung bersorak riuh, memintaku untuk segera menanggalkan bra yang kukenakan. Mungkinkah Mas Agus tidak seperti yang kupikirkan selama ini. “Thanks banget untuk usaha lu Len.” ujarku sambil mengajaknya pulang.Kami berdua berjalan melewati ruangan billiard. Namanya Lenny, dia gadis berdarah Sunda asli. Kemudian kuletakkan tepat di depan pintu. Tapi kemudian aku teringat akan kejadian yang baru saja kulihat.
