Kamu engga usah merasa apa-apa.Tante maklum kok. Bokep mom Terlihat paha Tante yang sedikit tersingkap saja, aku langsung “naik”. Oh Tuhan, janganlah aku Kau beri siksa yang begini. Penisku yang tegang itu keluar dengan gagahnya persis di depan mukanya.“Uuuuuuuuuhhhh” Tante melenguh pelan memegang kelaminku, dielusnya.“Kok besar sekali sih To, punyamu ini”Kuraih badannya, kubimbing ia ke kamarku sambil masih memegang senjataku, tertatih-tatih kami berdua.Kukunci pintu kamarku, kurebahkan Tante perlahan di dipanku, kulucuti pakaianku, dengan bertelanjang bulat kudekati Tante.Dengan perlahan kupelorotkan celana merah jambu itu. Kenapa tidak ke dapur saja pura-pura bantu ? “Oooohhh, To..sedapnya….” Sudah tenggelam separoh. Tante memberikan bukti, bukan hanya janji.Kami bersetubuh hampir tiap hari, kecuali kalau Tante senam. Kini di balik baju tidur tipis itu nampak rambut-rambut halus yang menggemaskan itu.Belum sempat aku bergerak, ada lagi ‘ulah’ Tante.
